1.000 TKI Di Hongkong Ikuti Edukasi Wirausaha
Sudah saatnya TKI sepulang dari negara dimana ia bekerja pulang dengan membawa semangat perubahan untuk Indonesia. Salah satunya adalah dengan membuka usaha di Indonesia. Mengingat pertumbuhan wirausaha di Indonesia masih sangat dibutuhkan agar tingkat pengangguran menurun dan bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang semakin banyak.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerjasama dengan Bank Mandiri menggelar pembekalan kepada 1.000 TKI di Hongkong berupa edukasi wirausaha pada Minggu (10/5) kemarin.
Kegiatan yang bertema “Mandiri Sahabatku” ini diharapkan mampu menyedot minat para buruh migran setelah kembali ke Indonesia agar bisa mandiri dan tidak kembali menjadi buruh migran.
Salah satu pembicara dalam pembekalan tersebut adalah alumni dari Mandiri Sahabatku 2011, Anno Juni yang mana dulunya juga sebagai buruh migran. Dalam dalam kesempatan tersebut, Anno berbagai kisah dan inspirasinya dulu dan sekarang yang telah memiliki usaha pabrik krupuk dan usaha lain dengan omzet per bulannya hingga Rp 100 Juta.
Jelas ini merupakan progres yang bagus alumni BMI. Seperti beberapa alumni yang juga sudah berhasil dalam program ini, dari yang dulu menjadi buruh migran pendapatkan sekitar 4.100 dollar Hongkong atau sekitar Rp 8 Juta per bulan, sekarang dari omzet penjualan bisa menjadi Rp 50 Juta per bulannya.
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid sangat mendukung program ini agar tercipta kesejahteraan untuk para Buruh Migran Indonesia (BMI).
“Kalau buruh migran sejahtera, masyarakat Indonesia juga sejahtera. Kalau sudah sejahtera, BMI bukan lagi Buruh Migran Indonesia, tapi Bos Mandiri Indonesia,” ujarnya.