Cara Meningkatkan Conversion Rate untuk Bisnis Online
Conversion rate adalah parameter (persentase) pengunjung web atau platform dari seluruh pengunjung yang melakukan tindakan atau aksi dan memberikan dampak positif atau keuntungan bagi pemilik bisnisnya. Misalnya saja saja melakukan tindakan transaksi pembelian, mendaftar newsletter, mengunduh materi, dan lain-lain.
Parameter ini sangat penting untuk diketahui pemilik bisnis agar tahu seberapa efektifkan campaign iklan yang dijalankan atau performa tata letak konten yang sudah dioptimasi. Sehingga nantinya akan mudah mengukur keberhasilan dari pemasaran yang sudah dilakukan. Semakin tinggi conversion rate nya maka bisa dikatakan itu berhasil.
Misalnya conversion rate pembelian di toko online Anda per hari ini adalah 2,4%. Sedang total pengunjung hari ini adalah 500 pengunjung. Maka ada 2,4% x 500 = 12 pengunjung yang melakukan transaksi pembelian.
12 pengunjung ini mungkin sangat sedikit kalau dilihat dari total 500 pengunjung. Tetapi untuk melihat apakah ini berhasil atau tidak ya harus dilihat berapa modal yang dikeluarkan hari ini dan berapa penghasilan bersih yang didapatkan hari ini. Kalau itu sudah menutup modal iklan katakanlah, ya bisa dikatakan berhasil.
Conversion rate ini bisa dilacak melalui platform analytic seperti Google Analytic atau yang lainnya. Atau kalau mau dihitung manual, Anda bisa melakukannya dengan cara seperti ini.
Tapi kali ini EtalaseBisnis tidak akan membahas soal analytic, melainkan ingin memberikan referensi tentang cara meningkatkan Conversion Rate di platform bisnis Anda.
Meningkatkan Conversion Rate Ada Tipsnya!
Untuk mendapatkan conversion rate yang tinggi, itu ada caranya. Tidak bisa Anda hanya sekadar mengiklankan produk tanpa memperhatikan isi kontennya. Karena banyak yang akhirnya iklannya ‘boncos’ habis duit banyak tapi tidak ada transaksi sama sekali.
Lalu apa yang harus Anda perhatikan agar bisa memiliki conversion rate yang tinggi?
1. Membuat Call-To-Action yang Menarik
Sangat penting memperhatikan bagaimana Call-To-Action yang Anda buat. Call to action adalah kata-kata yang berfungsi untuk memberikan perhatian kepada pengunjung agar bisa melakukan tindakan. CTA ini tidak sekedar kata-kata saja, tetapi kata-kata yang benar-benar membuat orang terpengaruhi untuk mengiyakan dari narasi persuasi yang sudah dijelaskan.
Misalnya saja Anda membuat landing page suatu produk. Pasti Anda akan memberikan narasi tentang produk tersebut, apa saja keunggulannya dan lain-lain. Kemudian setelah itu diberikan Call-To-Action seperti Beli Sekarang, Coba Sekarang, Gratis 7 Hari (Trial), dll.
Membuat Call to action ini harus kreatif. Inilah mengapa Anda juga harus belajar tentang Copywriting. Karena ini akan sangat membantu Anda memilih kata-kata yang tepat untuk kampanye iklan Anda nanti.
Membuat CTA itu juga perlu dibuat agar calon konsumen tidak bisa pergi begitu saja. Misalnya saja buat Beli Sekarang Diskon 50%, Besok Harga Naik! atau Produk Limited Edition, Beli Sekarang atau Menyesal Kemudian!
Intinya buatlah agar calon konsumen itu benar-benar tertarik untuk melakukan transaksi. Karena CTA ini sangat mempengaruhi Conversion rate. Bayangkan saja kalau tidak ada CTA, pasti orang pun juga hanya sekedar membaca tentang kelebihan produk Anda, setelah mereka akan pergi begitu saja. Kalau pun ada yang transaksi itu karena dia benar-benar lagi butuh. Nah tugas Anda adalah bagaimana agar orang-orang yang sebenarnya tidak lagi butuh tapi mau bertransaksi.
2. Menggunakan Pop-up
Kalau Anda memiliki website atau toko online sendiri, pastikan untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran dengan pop-up.
Pop-up ini adalah banner yang muncul di tengah-tengah halaman secara melayang ketika ada membuka halaman website Anda. Bagi beberapa pengunjung, keberadaan iklan pop-up ini mengganggu, akhirnya banyak yang langsung ditutup saja iklannya.
Untuk itu pastikan iklan pop-up ini digunakan sebagaimana mestinya. Misal iklan pop-up ini hanya muncul ke pengunjung baru, nantinya konten kampanye iklannya bisa berupa promo diskon untuk pelanggan baru.
Iklan pop-up ini cukup efektif, tetapi ya harus memperhatikan platformnya.
Owh ya, iklan pop-up di sini tidak hanya yang ada di website saja, tetapi bisa juga berupa iklan pop-up yang muncul di smartphone melalui broadcast messages.
3. Melalui Layanan Customer Service
Yap! layanan Customer Service yang Anda berikan juga sangat menentukan conversion rate. Karena sekarang ini masih banyak calon konsumen yang sebelum membeli pasti menanyakan ke CS dulu. Untuk itulah mengapa Anda harus menyediakan layanan kontak CS yang responsif. Kalau Anda memiliki website bisnis atau toko online perlu menyediakan fitur Live Chat. Atau memberikan Call to Action untuk menghubungi via Whatsapp.
Calon pembeli yang menanyakan ke CS itu mereka belum 100% ingin membeli. Mereka ingin menanyakan dahulu ke CS, nah di sinilah peran CS agar bisa membuat calon konsumen tersebut bisa bertransaksi.
Tentu ini perlu dibekali dengan kemampuan komunikasi dan marketing yang baik. Dan yang jelas jangan memaksa calon konsumen. Berikan saja informasi yang membuat calon konsumen berpikir untuk membeli sekarang juga.
4. Komposisi Konten
Hal yang perlu Anda lakukan lagi adalah melihat komposisi konten yang ada di web atau toko online Anda. Konten di sini melihat desain template, foto produk dan deskripsi produk.
Foto produk itu juga berpengaruh. Karena kebanyakan orang akan melihat foto produknya dulu. Dari foto produk kemudian akan beralih ke deskripsi lalu ke harga. Nah antara foto produk dan deskripsi ini harus sesuai. Jangan sampai deskripsi tidak mendeskripsikan produk yang seperti di foto. Nanti malah membuat orang bingung dan merasa curiga.
Originally posted 2020-11-25 22:04:51.