Melihat Peluang Coklat Olahan, Mahasiswa Ini Raup Rp 30 Juta
Teknologi memang sangat membantu berbagai segi kehidupan di era saat ini. Seperti yang dilakukan oleh empat mahasiswa IPB ini, Aldi Maulidiansyah, Zakki Mubarok, Famulla Royaldi dan Tufik Nugraha Agassi, yang merintis usaha produk olahan coklat.
Mereka adalah Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Pada waktu mempelajari mata kuliah “Teknologi Bahan Penyegar” saat semester lima, mereka memiliki inisiatif untuk mendirikan sebuah bisnis yang menggunakan salah satu bahan penyegar yang paling populer di Indonesia yaitu Coklat.
Indonesia sendiri merupakan salah satu penghasil kakao terbesar ketiga di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading. Sayangnya, produk Kakao di Indonesia tidak diolah sendiri dan hanya mengandalkan import produk olahan coklat yang sudah jadi. Itulah yang juga menjadi alasan keempat mahasiswa IPB tersebut merintis bisnis olahan coklat berupa minuman cokelat instan dan memproduksinya sendiri.
Dengan mengusung brand “CHOCOOfaza“, Zakki Mubarok dan ketiga temannya akhirnya mendirikan CHOCOOfaza ini dan dijual ke pasar mulai Desember 2013 setahun yang lalu. Namun untuk meracik komposisi yang tepat membutuhkan waktu sekitar 7 bulan sejak dimulainya sekitar bulan April 2013. Bertempat di sekitar daerah Parung, Bogor, CHOCOOfaza diproduksi dengan mengemas coklat kualitas terbaik tanpa bahan sintetik dan pengawet. Namun, berkat pengetahuan teknologi yang dimilikinya, mereka tetap mampu menghasilkan produk olahan coklat yang awet meski tidak menggunakan bahan pengawet.
Saat ini CHOCOOfaza dijalankan oleh Aldi Maulidiansyah, Zakki Mubarok, dan Rininta Suci. Ketika dimintai keterangan melalui email, mereka ingin generasi muda di Indonesia untuk terjun ke dunia wirausaha, khususnya menjadi Technopreneur, wirausaha yang berbasiskan pada teknologi. Mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga dapat maju di bidang teknologi khususnya Teknologi Pangan.
Seiring perjalanan bisnisnya, CHOCOOfaza telah mengemas produk olahan coklatnya dengan 6 varian rasa, Dark Chocolate, Original Chocolate, Milk Chocolate, Oat Chocolate, Chocolate Milk dan Black Chocolate. Dengan bantuan 3 orang di bagian produksi, 1 orang di bagian Supply Chain dan 1 orang di bagian pemasaran, CHOCOOfaza berhasil meraup omzet hingga Rp 30 – 40 Juta per bulan. Harga jual CHOCOOfaza ini mulai Rp 25.000 – Rp 150.000.
Dengan bantuan teknologi internet, CHOCOOfaza melalui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Akan tetapi CHOCOOfaza juga menjualnya secara offline dan saat ini telah memiliki agen di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi, Makassar, Banjarmasin, Lampung, Depok, Medan, Surabaya, Bandung dan lainnya. Dengan pemasaran melalui agen, mereka sangat terbantu untuk masalah pemasaran produk olahan coklat ini.
Originally posted 2021-04-11 19:43:47.