Mengintip Bisnis Fotografi Di Sepanjang Jembatan Barelang Batam
EtalaseBisnis.com – Peluang bisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dari tempat wisata. Salah satu yang menjadi daya tarik saya adalah ketika mengunjungi Jembatan Barelang Batam saat kegiatan “Kunjungan Lapangan Tematik – Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Menuju Kepri Sehat”, Kamis-Sabtu (21-23 April 2016) kemarin.
Di hari terakhir saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata yang menjadi ikon Kota Batam, namanya Jembatan Barelang.
Jembatan Barelang atau yang dikenal Barelang Bridge ini merupakan jembatan penghubung beberapa pulau yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Barelang diambil dari tiga nama pulau, yakni BAtam, REmpang dan gaLANG. Jembatan ini merupakan jembatan penghubung yang menghubungkan beberapa pulau, seperti Pulau Batam, Pulau Nipah, Pulau Tonton, Pulau Rempang, dan Pulau Galang.
Menarik, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan spot wisatanya yang romantis, Jembatan Barelang juga menawarkan riuhnya pebisnis lokal yang memanfaatkan keadaan sekitar.
Ketika tiba di Barelang Bridge, akan disuguhkan dengan pemandangan masyarakat lokal yang menjajakan dagangannya berupa produk olahan lokal, kepiting dan berbagai makanan lain. Lapak-lapak kecil juga menghiasi jalanan sebelum memasuki Jembatan Barelang.
Yang menjadi daya tarik saya adalah banyaknya orang yang memegang kamera DSLR yang menawarkan jasa kepada wisatawan. Ternyata mereka adalah pebisnis lokal yang menawarkan jasa foto dan cetak foto kilat. Ini keren!
Bagi saya, mereka adalah orang-orang kreatif yang mampu melihat peluang.
Spot wisata yang menarik, membuat orang ingin berdatangan dan mengabadikan. Orang-orang kreatif ini datang untuk menawarkan keahliannya dibidang fotografi.
Salah satunya adalah Armen. Pria ini juga membuka usaha jasa foto dan cetak di sekitar Jembatan Barelang. Saat ditanya modal yang dibutuhkan untuk usaha foto ini berapa, beliau mengatakan jika modal antara Rp 10 Juta – Rp 16 Juta. Tiap fotografer beda-beda modalnya. Modal sebesar itu digunakan untuk membeli kamera DSLR, Laptop, Printer, Aki untuk sumber energi printer & laptop, dan peralatan lain seperti kertas foto. Itu belum motornya.
Mereka menggunakan motor yang dimodif dengan tambahan box untuk menaruh peralatan seperti printer, laptop dan peralatan lain.
Saya tertarik dengan strategi marketing yang dilakukan para fotografer-fotografer ini. Mereka dengan suka rela ikut memotret para pengunjung yang sedang berpose. Tanpa menunggu lama, akhirnya mereka datang kembali dengan secarik kertas foto yang sudah tercetak foto pengunjung tadi.
Dari sample foto inilah, mereka menawarkan jasanya, berharap pengunjung tertarik melihat hasil fotonya. Ya meskipun banyak pengunjung yang tidak tertarik untuk membeli jasanya, tapi ini sudah menjadi sebuah usaha yang luar biasa. Mereka mau menawarkan jasanya melalui bukti, bukan sekedar omongan saja.
Jasa foto sekaligus cetak foto kilat ini dibanderol dengan biaya sekitar Rp 20.000 untuk satu lembar foto ukuran sekitar A4. Cukup murah, karena wisatawan langsung mendapatkan foto hasil cetakan.
Dari biaya yang ditawarkan tersebut, omzet yang didapatkan per hari kadang tak pasti, sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000. Tapi jika musim liburan, bisa sampai Rp 1 Juta per hari. Wow!
Banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan dari para pebisnis lokal ini. Mereka sangat pandai memanfaatkan keadaan. Meski modal yang dibutuhkan sangat besar, tapi dengan ketekunan dan usaha keras mereka tetap menjalankan bisnis ini. Jika Anda singgah ke Batam, sempatkan untuk mengunjungi Jembatan Barelang, dan cobalah untuk memakai jasa foto kilat yang ditawarkan para fotografer yang ada.
Originally posted 2020-01-08 10:37:06.