Hal Yang Bisa Kita Pelajari Dari Tarif Promo Go-Jek
Sudah tahu Go-Jek kan? Buat Anda yang di daerah Jakarta tentunya sudah akrab dengan nama ini. Ya, Go-Jek merupakan layanan jasa transportasi berupa ojek yang dikelola dengan manajemen dan dukungan teknologi informasi yang bagus. Dengan memanfaatkan aplikasi Android, Go-Jek mampu menyihir para masyarakat yang semula enggan menggunakan ojek sekarang justru mulai tertarik menggunakan ojek, tentunya dari Go-Jek ini.
Nah, di bulan Ramadhan ini ada promo menarik yang diberikan Go-Jek kepada para penggunanya, yaitu promo “CEBAN MENJELANG RAMADHAN“. Sesuai dengan namanya ‘ceban‘, Go-Jek memberikan tarif promo hanya Rp 10.000 kepada semua pengguna Go-Jek tanpa terkecuali. Namun, untuk jangkauan dan tujuannya telah ditetapkan oleh pihak Go-Jek.
Dari promo ini ternyata respon masyarakat pun sangat positif. Menurut Corporate Officer Go-Jek, Maulana Pandu, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari adanya tarif promo ini. Menarik.
Di lain sisi, ada sebuah pertanyaan dengan adanya tarif promo yang bisa dibilang sangat murah ini. Mengapa Go-Jek tidak rugi dengan adanya promo fenomenal ini? Jawabannya sudah cukup jelas, yaitu karena Go-Jek sudah memiliki anggaran. Akan tetapi, anggaran yang digunakan untuk tarif promo Go-Jek ini bukan dari anggaran khusus, melainkan anggaran iklan perusahaan.
Ya, inilah yang berani Go-Jek lakukan dengan anggaran yang sebenarnya untuk promosi perusahaan. Tapi apa yang terjadi justru berdampak signifikan terhadap peningkatan layanannya.
Jadi, dari apa yang telah dilakukan oleh Go-Jek ini kita bisa mengambil beberapa pelajaran.
1. Promo Kreatif
Promosi tidak melulu harus melalui iklan baik digital maupun konvesional. Promo bisa dilakukan dengan cara yang lebih nyata dan bisa langsung dirasakan oleh penggunanya. Promo kreatif dari Go-Jek ini adalah dengan menetapkan tarif hanya Rp 10.000 dan itu langsung bisa dirasakan oleh penggunanya. Bicara masalah dampaknya, justru yang langsung mengena dan dirasakan langsung seperti ini akan lebih memberikan peningkatan yang signifikan terhadap penjualan.
(Baca juga: 5 Prinsip Yang Harus Ada Pada Produk Inovatif)
2. Jangan Takut Rugi
Dalam sebuah bisnis untung rugi itu adalah hal biasa. Namun, semua itu biasa disiasatinya. Yang dilakukan Go-Jek adalah menggunakan biaya iklan untuk dialihkan menjadi biaya tarif promo. Nah, penggunaan anggaran yang bukan semestinya ini jika tidak ada kalkulasi yang matang jelas bisa merugikan. Tapi dengan mensiasatinya melalui berbagai ketentuan yang ada, kerugian itu bisa diminimalisir. Justru, akan menghasilkan profit yang lebih besar.
3. Tepat Memilih Moment
Jika ingin melakukan promosi sangat tepat bila dilakukan sesuai moment yang ada. Karena jika moment pas, maka akan berdampak pada peningkatan omzet dan promo tidak sia-sia. Go-Jek melakukan promo ini ketika masa-masa Ramadhan. Karena di hari Ramadhan kegiatan orang justru lebih banyak, dan layanan tarif promo yang dilakukan Go-Jek ini juga tepat yakni Instant Courier, Shopping, Transport dan GO-FOOD.
Nah itu beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari tarif promo yang Go-Jek lakukan. Owh ya, satu lagi adalah keluwesan dalam mengelola keuangan. Tidak perlu kaku dalam mengolah anggaran atau biaya-biaya. Karena sewaktu-waktu kita bakal menemui rintangan dalam hal keuangan, jika pengelolaan uang bisa luwes, maka rintangan-rintangan itu juga bisa diatasi dengan tenang dan menguntungkan.
Itu yang bisa kami sampaikan, jika ada yang kurang berkenan kami mohon maaf, karena kami juga masih tahap belajar :) Mari kita belajar dari orang-orang dan pihak yang telah dahulu berhasil, seperti Go-Jek ini. Terima kasih semoga bermanfaat.
Originally posted 2021-08-04 14:20:42.