Tips Agar Mudah Diterima Kerja di Startup
Sekarang ini banyak sekali startup yang berkembang di kota-kota besar. Bahkan di beberapa daerah pun juga banyak anak-anak muda yang mendirikan startup untuk mengatasi permasalahan di sekitarnya. Bekerja di startup menjadi salah satu mimpi bagi anak-anak muda sekarang ini. Karena dari nuansa dan ritme kerjanya jauh berbeda dengan perusahaan konvensional. Apalagi jika startup yang bergerak di bidang teknologi.
Kalau kita melihat perusahaan startup yang sudah besar, seperti Tokopedia, Gojek, Bukalapak, dll, mereka memiliki cara kerja yang berbeda dalam memperlakukan pegawainya. Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak yang tertarik untuk bekerja di startup.
Di lain sisi, dunia kerja startup itu terus berkembang, artinya semua profesi yang ada di dalamnya juga dituntut untuk terus bisa berkembang. Bagi anak muda ini sangat cocok, karena mereka memiliki jiwa yang ingin terus belajar hal baru.
Tapi ingat, untuk bisa diterima kerja di startup itu juga tidak mudah. Apalagi jika yang dituju adalah startup besar seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya. Pastinya ada cara yang berbeda ketika melamar kerja dibanding dengan melamar di perusahaan biasa.
Nah, agar Anda bisa mudah diterima kerja di startup, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan mulai dari sekarang..
1. Lihat Kualifikasi Pekerjaan dengan Teliti
Kalau Anda dapat informasi lowongan pekerjaan, jangan langsung buru-buru melamarnya. Baca dulu apa saja kualifikasi atau persyaratan lowongan pekerjaan itu. Jangan asal lihat profesi yang dibutuhkan apa, tapi mereka (perusahaan) itu butuh orang yang bagaimana.
Misalnya saja mereka mencari seorang Front Officer, dan ternyata Anda tertarik. Lihat dulu apa saja yang mereka inginkan. Mungkin saja mereka mencari FO yang bisa berbahasa Inggris, sedangkan Anda kurang lancar. Nah kalau tidak dilihat dengan cermat itu akan membuat lamaran Anda tidak diterima.
Intinya lihat dulu apa saja klasifikasinya kemudian lihat ke diri Anda, apakah yakin dan sesuai dengan kriteria tersebut?
2. Cari Tahu Bagaimana Perusahaannya
Tentunya Anda juga perlu tahu bagaimana perusahaan startup yang akan Anda lamar itu. Anda bisa mencari tahu tentang bidang bisnisnya, filosofi bekerjanya, seberapa besar perusahaannya, dan masih banyak lagi. Mengapa Anda harus perlu tahu latar belakang perusahaan? Karena agar bisa menyesuaikan lebih awal apakah Anda cocok bekerja di lingkungan yang seperti itu nantinya. Karena bekerja itu bukan saja soal profesi yang akan Anda kerjakan saja, tetapi juga lingkungan kerja akan sangat mendukung.
Kalau Anda orangnya pemalas, cuma ingin cari kerja yang mudah pekerjaannya dan tidak mau berkembang, maka bekerja di dunia startup akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Dan pada akhirnya juga akan membuat perusahaan sulit berkembang.
3. Membuat Resume yang Bagus
Resume atau CV (Curriculum Vitae) itu sangat penting, bahkan lebih penting dari surat lamarannya. Surat lamaran itu hanya memberitahu saja kalau Anda ingin melamar kerja di perusahaan tersebut. Selebihnya inti dari lamaran itu ada di Resume. Karena Resume itu adalah ‘perwakilan’ diri Anda sebelum Anda diundang untuk interview. Jadi Anda harus membuat resume yang bagus.
Resume yang bagus itu yang bagaimana? Tentu harus yang sesuai dengan konteks pekerjaan yang akan Anda lamar. Isinya juga tidak terlalu melebar dari profesi yang Anda lamar. Justru kalau resume untuk di startup, jauh lebih simple dan fokus pada bidang profesi yang Anda lamar saja.
Kadang informasi klasik seperti pengalaman organisasi saat kuliah tidak dibutuhkan.
Jadi resumenya tidak seperti resume pada umumnya, Anda harus buat yang bagus dan menarik. Agar pihak perusahaan juga tertarik untuk melihat resume Anda dengan sedetail mungkin. Sekarang ini banyak kok contoh resume yang bisa didapatkan. Anda bisa mencari referensi atau meminta bantuan jasa desain CV/Resume yang ada.
4. Teliti Sebelum Mengirim CV
Sekarang ini mayoritas perusahaan startup sudah tidak menggunakan metode lama lagi dalam merekrut pegawai baru. Sebagian ada yang menyuruh mengirim Resume via email, ada juga yang sudah memiliki platform rekrutmen sendiri. Jadi Anda jangan kaget kalau tidak mengirimnya dalam bentuk hard file.
Dan pastikan kalau mengirim CV via email atau platform yang ada, perhatikan ukuran file yang diminta. Kadang ada yang meminta ukuran CV/resume tidak lebih dari 500kb atau dibatasi dengan ukuran tertentu. Hal ini sepele tapi jangan diperhatikan banyak pelamar.
Kemudian kalau mengirim via email, pastikan subjek email sesuai dengan yang diminta. Kadang perusahaan memiliki aturan dalam pengiriman CV via email. Misalnya saja untuk profesi Customer Service, mereka meminta di Subjek Email ditulis [Customer Service] – Nama Pelamar.
Kalau seperti itu ya Anda harus menulisnya seperti itu. Jangan asal diisi atau bahkan tidak diisi sama sekali Subjek Emailnya. Hal ini juga sepele, tetapi masih banyak yang melakukan kesalahan.
5. Perhatikan Akun Media Sosial Anda
Beberapa perusahaan startup besar, sekarang ini kalau merekrut pegawai baru ada yang melihatnya dari akun media sosial pelamar. Mereka tidak hanya menilai dari CV/Resume yang diterima, tetapi juga akun media sosial para pelamar. Misalnya saja akun Instagram, Twitter dan juga LinkedIn.
Karena sekarang ini zaman sudah semakin terbuka, dari media sosial kita bisa melihat orang ini aslinya bagaimana. Apalagi jika profesi pekerjaannya berkaitan dengan media sosial, maka penilaian akun media sosial yang dimiliki akan sangat berarti.
Misal saja Anda melamar kerja di bagian Social Media Specialist. Ya wajar kalau pihak perusahaan akan melihat akun media sosial Anda. Mereka akan melihat bagaimana Anda berinteraksi di media sosial dan bagaimana mengelolanya. Karena nanti Anda akan diserahi tanggung jawab untuk mengelola media sosial perusahaan atau brand.
Akan lebih baik jika Anda mulai sekarang mengaktifkan akun media sosial LinkedIn Anda. Kalau belum punya silahkan dibuat. LinkedIn adalah salah satu media sosial yang fokus pada dunia karier dan bisnis. Anda di sana bisa mengupdate profil dan pengalaman bekerja Anda secara profesional.
Bisa jadi dari sana Anda bisa menemukan perusahaan yang Anda inginkan, atau bahkan bisa mendapatkan tawaran pekerjaan dari suatu perusahaan karena mereka menemukan profil menarik Anda.
Atau bisa juga Anda mencari informasi lowongan kerja di Jooble.
Baca juga : Startup Lowongan Kerja Untuk Para Penyandang Disabilitas
Jika Anda ingin kerja di startup, Anda harus memiliki jiwa yang penuh semangat untuk terus berkembang. Karena yang membedakan perusahaan startup dengan perusahaan yang sudah berkembang lebih lama adalah cara kerjanya. Di startup Anda dituntut untuk terus mengembangkan diri dan perusahaan. Sehingga jika Anda malas dan tidak mau belajar hal baru, akan sangat sulit untuk bisa beradaptasi di lingkungan startup.
Originally posted 2021-08-04 11:20:42.